Bulan
Rajab adalah bulan yang ke 7 di dalam sistem kalender islam (hijriyah)
yang berdasarkan peredaran bulan (qomariyah). Bulan rajab termasuk salah
satu dari 4 bulan yang dimuliakan oleh Allah atau disebut sebagai
bulan-bulan Haram. Selain Rajab, bulan haram adalah Dzulhijjah,
Dzulqa’idah, dan Muharram. Bulan Rajab merupakan bulan haram yang
istimewa karena terpisah dari urutan ketiga bulan haram lainnya.
Keistimewaan
bulan Rajab lainnya adalah bahwa pada bulan ini dipercaya Nabi Muhammad
menerima perintah sholat 5 waktu sehari semalam dalam peristiwa Isra’
Mi’raj. Namun demikian, kapan tepatnya terjadinya Isra’ Mi’raj masih
menjadi perdebatan di kalangan sebagian ahli sejarah.
Ibadah khusus di bulan Rajab
Ibadah khusus di bulan Rajab
Lalu, adakah amalan-amalan khusus yang disunnahkan pada bulan Rajab ini?
Tidak
ada nash atau landasan hukum shahih yang memberitakan adanya amalan
ibadah khusus pada bulan ini dari Rasulullaah saw. Beberapa hadits
tentang keutamaan berpuasa pada bulan ini atau doa menyambut bulan
rajab, oleh para ahli hadits dikategorikan sebagai hadits yang lemah.
Contoh hadits semacam itu adalah:
Diriwayatkan
bahwa apabila Rasulullah shalallahu ‘alahi wassalam memasuki bulan
Rajab beliau berdo’a:“Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan
(juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam
Ahmad, dari Anas bin Malik).
Riwayat
al-Thabarani dari Sa’id bin Rasyid: “Barangsiapa berpuasa sehari di
bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka
ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari
dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan
mengabulkan semua permintaannya.”
Riwayat
(secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi Muhammad Saw bersabda:
“Rajab itu bulannya Allah, Sya’ban bulanku, dan Ramadan bulannya
umatku.”
Puasa di bulan Rajab
Meskipun
demikian ada hadits shahih yang menyatakan keumuman bolehnya puasa di
bulan Rajab ini. Hadits tersebut memerintahkan kita untuk memperbanyak
puasa pada bulan-bulan mulia (haram), dan bulan Rajab adalah salah satu
di antaranya.
Diriwayatkan
dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda “Puasalah pada
bulan-bulan haram (mulia).” (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Nabi
bersabda : “Seutama-utama puasa setelah Ramadan adalah puasa di
bulan-bulan al-muharram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab).
[HR Muslim]
Para
ulama tidak menyukai orang yang menkhususkan puasa pada bulan Rajab
saja. Dan tidak ada dasar pula bagi orang yang menkhususkan puasa atau
beribadah pada tanggal 27 Rajab. Nabi Muhammad saw. kadang banyak
berpuasa di bulan Rajab ini, namun di lain kesempatan beliau
menyedikitkan puasanya.
Demikianlah sekilas tentang bulan Rajab, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar